Friday, November 3, 2017

Pemanfaatan Aren sebagai Peluang Usaha Agro



Menurut info kesehatan Gula aren ini mengandung Niacin yang berguna untuk menormalkan kolestrol didalam tubuh. Selain itu, Niacin juga berguna untuk menghaluskan kulit, membantu sistem syaraf dan sistem pencernaan, serta menjaga bibir yang pecah-pecah dan sariawanPotensi dan pemanfaatan Aren yang dapat menghasilkan produk utama gula merah atau gula kristal yang bisa menjadi sumber gula alternatif. Produksi gula aren asal Kabupaten Lebak diminati masyarakat Belanda sebab gula aren masuk kategori makanan organik dan tidak terdapat bahan-bahan kimia.Kabupaten Lebak, Provinsi Banten merupakan sentra penghasil gula aren dengan jenis produk semut dan cetak. Produksi gula aren merupakan terbesar di Indonesia hingga mencapai ratusan ton per bulan. Untuk produksi gula aren Lebak sudah memiliki sertifikat makanan organik internasional sehingga dapat menembus pasar di tujuh negara dunia itu. Kelebihan gula aren Lebak, selain organik yang menyehatkan juga cocok dijadikan pemanis berbagai jenis bahan makanan dan minuman. Selain itu, katanya, rasanya manis, beraroma, dan juga bertahan lama. Gula aren Lebak dijadikan bahan roti, minuman, dan aneka kuliner lainnya. Diperkirakan untuk produksi gula aren diekspor ke pasar mancanegara mencapai 50 - 70 ton per bulan. Didaerah Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Cibeber, dan Muncang, perajin gula aren itu tersebar untuk wilayah Provinsi Banten. Dengan meningkatnya permintaan pasar itu tentu bisa mendongkrak pendapatan perajin gula semut.
Banyaknya permintaan serta minat konsumen luar negeri menyukai gula aren berasal dari Lebak karena masuk kategori makanan organik dan tidak terdapat bahan-bahan kimia. Beberapa produk olahan asal aren asal Indonesia di wilayah Provinsi Banten ini akan memiliki nilai tambah bagi petani perajin. Hal ini mengindikasikan dalam perolehan manfaat perdagangan aren Indonesia pengaruh faktor non harga masih cukup signifikan. Konsumen dari luar negeri menyukai gula aren berasal dari Kabupaten Lebak karena masuk kategori makanan organik dan tidak terdapat bahan-bahan kimia. Meningkatnya permintaan itu, karena dilengkapi dengan sertifikat pangan organik internasional yang dikeluarkan pemerintah. Faktor-faktor yang terkait dengan: kualitas produk, tingginya biaya transportasi, dan kompleksitas prosedur ekspor diduga turut berpengaruh terhadap perolehan manfaat perdagangan ekspor produk kelapa Indonesia yang belum maksimal. Dengan adanya proses untuk sertifikasi internasional terhadap gula aren salah satunya di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, diharapkan potensi pengolahan gula aren ini dapat secara optimal dimanfaatkan dalam peningkatan perekonomian di tingkat petani dan masyarakat.(Data disbun Banten, media, data diolah F. Hero Purba)

Tuesday, October 17, 2017

Potensial Bisnis Minyak Lada Dunia



Komoditi Lada pada masa lalu harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya,mengawali sejarah kolonisasi  Afrika, Asia, dan Amerika. Saat ini olahan atsiri minyak lada merupakan peluang usaha untuk kebutuhan serta penggunaannya. Sebagian besar minyak lada seperti di India dikonsumsi dalam negeri dan ekspor yang saat ini terbatas pada Eropa Barat, Skandinavia dan Amerika Utara. Konsumsi minyak ini meningkat. Minyak lada dapat digunakan untuk membantu dalam pengobatan penghilang rasa sakit, rematik, menggigil, flu, pilek, meningkatkan sirkulasi, kelelahan, nyeri otot, dingin fisik dan emosional, tonik saraf dan demam. Ini selanjutnya akan meningkatkan aliran air liur, merangsang nafsu makan, mendorong gerakan peristaltik, nada otot-otot usus dan merupakan tonik pencernaan umum. Potensi Pengolahan Minyak lada ini masih kurang digali oleh para petani lada dan pelaku usaha lada padahal permintaan juga banyak baik lokal maupun pasar Internasional. (Berbagai sumber media terkait, data diolah F. Hero K. Purba). Minyak lada sebagai Spice Oil sedang semakin memanfaatkan dalam makanan olahan, minuman, wewangian,farmasi, dll minyak Spice menawarkan cara yang nyaman untuk standardisasi kualitas dan kekuatan rasa baik sebagai atau dalam bentuk campuran. Mereka membutuhkan ruang penyimpanan yang kurang dan tidak ada bahaya pembusukan atau kehilangan kekuatan ketika benar dikemas dan disimpan. Ada permintaan besar untuk minyak rempah-rempah di pasar nasional dan internasional. Tren ini tidak begitu banyak jelas dalam kasus minyak lada dan minyak jahe, terutama karena diperoleh dalam proses untuk produksi oleoresin dan karenanya sering dikutip pada harga di bawah biaya produksi mereka yang sebenarnya.
Pengolahan Lada (Black Pepper/ Piper nigrum) adalah bumbu (rempah-rempah) yang sangat umum dan populer di seluruh dunia. Hal ini secara luas digunakan dalam kuliner. Lada Hitam (Piper nigrum) adalah asli ke barat daya India, produsen utama minyak lada hitam esensial adalah India, Malaysia, Cina, Indonesia dan Madagaskar. Lada adalah, abadi kayu anggur dari keluarga tanaman Piperaceae, yang tumbuh hingga 16 kaki tingginya, ia memiliki daun berbentuk hati dan kecil, bunga putih yang mekar menjadi kecil, buah bulat. Rasanya panas dan memiliki aroma selera yang bagus. Menurut sejarahnya yang pernah ada, pada waktu itu dianggap suci dan bahkan digunakan sebagai mata uang. Itu sangat berharga bahwa itu diperdagangkan dalam pertukaran dengan emas (gold dianggap murah untuk Black Pepper) dan merupakan salah satu item yang paling perdagangan harga diekspor dari India ke seluruh dunia. Komponen utama minyak esensialnya adalah Limonene, pinene, Myrcene, Phellandrene, caryophyllene Beta, Beta Bisabolene, Sabinene, Linalol, Pinocarveol, Termineol Alpha, dan Alpha Camphene Terpenene. Selain dari mereka, lada hitam kaya akan mineral dan vitamin seperti Kalsium, Mangan, Besi, Vitamin K, Beta karoten, fosfor, kalium dan selenium. Adapun manfaat dari minyak lada yaitu: Untuk Pencernaan: Hal ini sangat bermanfaat bagi pencernaan. Ini merangsang sistem pencernaan keseluruhan, langsung dari kelenjar ludah dalam mulut ke usus besar, Mempromosikan sekresi cairan pencernaan seperti asam dan empedu ke dalam makanan yang ditelan, sehingga memfasilitasi pencernaan. Lada hitam dapat dengan aman digunakan sebagai bumbu untuk makanan mereka yang berada pada diet hambar atau Jika tidak dilarang untuk memiliki cabai (mereka yang menderita borok mulut dari sistem pencernaan atau penyakit kuning atau ekstrim keasaman dilarang mengkonsumsi cabai). Karminatif: Minyak lada hitam adalah karminatif dan membantu mengeluarkan gas dan melarang pembentukan gas dalam perut dan di usus. Hal ini juga membantu menghambat bakteri Yang bertanggung jawab untuk pembentukan gas.Pencahar: Minyak lada hitam memiliki sifat pencahar ringan dan aman juga, tidak seperti obat pencahar lain seperti minyak jarak. Ini membantu membersihkan usus dan pada saat yang sama, menyembuhkan infeksi dalam pencernaan dan sistem ekskretoris.Anti spasmodik: Ini adalah anti spasmodik efektif dan memberikan bantuan baik dalam kasus kram, menarik otot, kejang, kejang dan lain-lain. Juga digunakan untuk Anti rematik & Anti rematik: Ini adalah dua dari kualitas terbaik dari minyak Black Pepper. Ini adalah pemanasan, sirkulasi merangsang dan meningkatkan, sehingga memberikan bantuan langsung dalam rematik dan radang sendi, terutama di musim dingin ketika gejala memburuk. Hal ini juga efektif dalam menghilangkan racun seperti asam urat dari darah, sehingga menguntungkan orang yang menderita rematik dan radang sendi kronis, asam urat dan lain sebagainya. Yang mengeluarkan keringat & Diuretik: Minyak Black Pepper, ketika dicerna, meningkatkan berkeringat dan buang air kecil. Kedua sifat ini memainkan peran penting dalam penghapusan racun dari tubuh, membersihkan pori-pori di kulit dan juga desinfektan tubuh. Berkeringat dan kencing bantuan kehilangan air ekstra dan lemak dari tubuh, sehingga mengurangi berat badan, menurunkan tekanan darah dan membuat tubuh rileks. Properti ini juga membantu dalam mengurangi peradangan.
Oksidan Anti: Ini adalah satu lagi properti menguntungkan minyak Black Pepper. Ini melindungi tubuh dari kerusakan yang dilakukan oleh oksidan (radikal bebas) dan juga membantu memperbaikinya. Hal ini juga menunda merugikan mempengaruhi penuaan Seperti kehilangan penglihatan, degenerasi makula, kerutan kulit, degenerasi dan melonggarnya otot, hilangnya mobilitas sendi, gangguan saraf, kehilangan memori dllAnti Bakteri: Memiliki sifat anti bakteri yang baik dan itu juga, tanpa efek samping. Hal ini sangat efektif dalam menyembuhkan infeksi bakteri dalam sistem mulut,, pencernaan usus, saluran kemih dll Hal ini juga disinfects bahan makanan di mana itu ditambahkan dan melindungi mereka dari infeksi bakteri lama. Manfaat lainnya dari minyak lada hitam kaya vitamin dan mineral tertentu sangat berguna juga. Misalnya, ada Vitamin A (Beta karoten) di dalamnya, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan mata serta merupakan anti oksidan yang sangat baik. Ini memiliki vitamin-K Yang penting untuk mempertahankan sirkulasi yang tepat dan fungsi metabolisme, otot, tulang dll Kemudian memiliki kalsium, kalium dan selenium. Sedangkan kalsium yang baik untuk tulang dan kalium untuk mengatur tekanan darah, selenium pada dasarnya diperlukan untuk pembentukan tulang yang tepat, kuku, rambut, dan folikel gigi dan untuk berfungsinya otak.
Minyak lada sebagai Spice Oil sedang semakin memanfaatkan dalam makanan olahan, minuman, wewangian,farmasi, dll minyak Spice menawarkan cara yang nyaman untuk standardisasi kualitas dan kekuatan rasa baik sebagai atau dalam bentuk campuran. Mereka membutuhkan ruang penyimpanan yang kurang dan tidak ada bahaya pembusukan atau kehilangan kekuatan ketika benar dikemas dan disimpan. Ada permintaan besar untuk minyak rempah-rempah di pasar nasional dan internasional. Tren ini tidak begitu banyak jelas dalam kasus minyak lada dan minyak jahe, terutama karena diperoleh dalam proses untuk produksi oleoresin dan karenanya sering dikutip pada harga di bawah biaya produksi mereka yang sebenarnya.

Monday, September 11, 2017

Pemanfaatan Cabai dalam Tantangan serta Peluang dan Pengembangan





Potensi tanaman Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak diusahakan oleh petani di dataran rendah sampai dataran tinggi.Aneka jenis cabai/Cabe yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika.Kenaikan harga cabe beberapa pekan terakhir, membuat pemerintah kembali mengandalkan pasokan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.Penanganan Cabe dikarenakan sulitnya masalah karena belum ada teknologi yang mampu menyimpan cabai untuk waktu yang lama.  Perkembangan fluktuasi harga komoditas Cabe yang terjadi di pasar eceran, selain disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi sisi permintaan juga disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi sisi penawaran. Dapat dijelaskan bahwa kadang-kadang keseimbangan harga terjadi pada kondisi jumlah yang ditawarkan relatif jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang diminta. Hal inilah yang mengakibatkan harga akan sangat tinggi. Cabai (Capsicum annuum L.) merah adalah salah komoditas perdagangan, sehingga pengusahaan  ditingkat petani bersifat komersial yang dicirikan hasilnya berdasarkan permintaan pasar. Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. 
Berdasarkan data bahwa harga cabe di pasar domestik pada bulan Agustus 2012 turun sebesar 9 % dibandingkan bulan Juli 2012. Harga cabe di pasar domestik pada bulan Agustus 2012 naik sebesar 53 % dibandingkan bulan Agustus 2011. Harga cabe secara nasional cenderung berfluktuasi dengan koefisien keragaman harga bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 sebesar 16 %.
Untuk disparitas harga cabe antar wilayah pada bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 cukup tinggi dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 33%. Konsumen pembeli Cabe saat ini banyak beralih membeli cabe impor karena harga cabe lokal masih sangat tinggi selain itu rasanya pun tak kalah pedas, dibanding cabe lokal. Banyaknya pasokan cabe impor dikeluhkan pedagang yang biasa menjual cabai lokal. Masuknya cabe impor ke dikhawatirkan di Indonesia pasaran cabe lokal dan ini sangat merugikan pedagang cabai lokal maupun para petani.
Berdasarkan survey  tahun 2011 dengan produksi cabai mencapai 1,3-1,9 juta ton/ tahun membuat Indonesia menjadi negara ke-Empat penghasil cabai terbesar di Dunia. Berikut tabel 6 besar negara penghasil cabai terbesar di Dunia. Untuk peringkat pertama dunia produksi Cabai negara China dengan jumlah produksi 13.189.303 ton/tahun, ke 2 Mexico dengan jumlah produksi 2.335.560 ton/tahun, ke 3 Turki dengan jumlah produksi 1.986.700 ton/tahun dan yang ke 4 Indonesia dengan jumlah produksi 1.332.360 ton/tahun. Produksi cabai Indonesia menempati posisi ke-empat tetap saja tidak dapat memenuhi kebutuhan cabai nasional karena produksi yang masih tergolong rendah kalah telak dari China yang mencapat lebih dari 13,18 juta ton/ tahun dan memang karena jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan permintaan akan cabai juga sangat besar. Dengan jumah permintaan cabai mencapau 1,12 juta ton/ tahun membuat Indonesia melakukan impor cabai segar terutama dari Vietnam.
Melonjaknya luas tanam komoditi cabai yang berdampak terjadinya over product cabai, mulai dikeluhkan oleh para petani. Dengan harga jual seperti saat ini, para petani nyaris tidak mampu menutup modal atau biaya produksi yang sudah dikeluarkannya, karena untuk melakukan usaha tani cabai, modal yang dibutuhkan cukup besar, mulai dari biaya pengolahan lahan, pembelian bibit, pupuk dan obat-obatan serta mulsa, biaya perawatan sampai pengendalian hama dan penyakit tanaman membutuhkan dana yang tidak sedikit. Berdasakan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,5 persen pada Mei 2015. Cabai merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar yakni 0,1 persen.Beberapa langkah yang dilakukan oleh para petani juga pedagang mengatasi rendahnya cabai merah belum ada solusinya karena cabai merah tidak tahan lama, kurang dari sepekan kualitas sudah berubah menunggu dua pekan membusuk paling dimanfaatkan oleh pedagang bumbu sebagai bahan cabai merah kering. Harga cabai merah sebelumnya sempat dikeluhkan oelh konsumen karena para pedagang menjual dengan harga sekitar Rp 65 ribu-Rp 70 ribu per kg bahkan sampai Rp. 100 ribu. Kenaikan harga cabai merah ketika itu disebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) naik. (Sources data media terkait, data diolah F. Hero K. Purba). Sebagai contoh Cabe bubuk merupakan olahan lanjut dari cabe merah kering. Pada jenis olahan ini, setelah kering cabe selanjutnya mengalami proses penggilingan hingga menjadi bubuk cabe. Bubuk cabe banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industry macaroni, bihun, industry mie instant dan ikan kaleng, mie, kecap, kerupk, emping, bumbu masak, pati, dan industry pelumatan buah-buahan serta sayuran. Bubuk cabai merah dibuat dari cabai merah yang telah dikeringkan. (sumber data: data BPS, Media, data diolah F.hero K. Purba)
Pasar-pasar tradisional di Jakarta membutuhkan cabe merah setiap harinya sebanyak 75 ton, dan di pasar tradisional Bandung membutuhkan 32 ton per hari, yang semuanya berasal dari Brebes. Usahatani komoditi cabe merah pada akhirnya untuk memperoleh pendapatan dan tingkat keuntungan yang layak dari usahataninya. Kegairahan petani untuk meningkatkan kualitas produksinya akan terjadi selama harga produk berada di atas biaya produksi. Komoditi cabai merah selain harga juga menjanjikan memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, juga mempunyai nilai ekonomi tinggi. Untuk pemanfaatannya sebagai bumbu masak atau sebagai bahan baku berbagai industri makanan, minuman dan obat-obatan membuat cabai merah semakin menarik untuk diusahakan sebagai usaha agribisnis yang memiliki prospek.